Kesalahan lubrikasi yang merusak mesin produksi
Lubrikasi memiliki dampak langsung pada efektivitas mesin produksi. Cara lubrikasi yang salah tentu dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesin dan biaya perbaikan yang tinggi. Hal ini bisa berpengaruh besar pada proses bisnis yang dijalani.
5 Kesalahan Lubrikasi yang Harus Dihindari
Berikut kesalahan lubrikasi umum yang harus dihindari :
1. Menggunakan pelumas yang salah
Kita semua tahu bahwa menggunakan pelumas yang tepat adalah langkah yang penting, namun terkadang proses memilih pelumas yang tepat tidaklah mudah. Walaupun sudah tertera dalam buku manual, rekomendasi tersebut didasari oleh kondisi kerja yang ideal dan kemungkinan besar berbeda dengan kondisi lingkungan kerja yang anda miliki. Misalnya seperti temperature, speed, reactive gases, apakah lingkungan kerja berdebu, atau basah dan lembab. Hal-hal tersebut harus di perhitungkan karena apabila tidak akan menyebabkan keausan dan korosi pada mesin produksi anda.
2. Under or Over Greasing
Grease yang kurang ataupun berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada mesin kerja anda. Over lubrication dapat menyebabkan panas berlebih, kerusakan pada seal, pemborosan grease, area kerja yang kotor serta downtime. Sedangkan kekurangan grease dapat menyebabkan friksi dan keausan pada bearing dan parts yang bergerak lainnya yang pada akhirnya menimbulkan panas dan downtime.
3. Penyimpanan dan handling
Oli dan grease yang tidak dihandle dan disimpan dengan benar seperti contohnya terpapar debu, kotoran, air, lembab atau suhu tinggi, sinar matahari tentu akan mengalami kontaminasi, penurunan kualitas bahkan tidak layak pakai lagi. Hal lain yang harus diperhatikan adalah penggunaan wadah dan corong pada saat memindahkan oli dari drum, pastikan bersih dan tidak terkontaminasi.
4. Mencampur pelumas yang tidak compatible
Pada saat kehabisan stok lalu anda mencoba mencampurkan oli tipe lain ataupun melakukan top-up menggunakan pelumas dengan viskositas yang berbeda. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan, sebelum melakukan hal tersebut coba cek dengan teknikal sales mengenai kompatibilitasnya.
5. Tidak memiliki lubrication plan
Faktor terakhir dan kesalahan paling besar adalah tidak memiliki lubrication plan yang efektif. Dengan memeiliki serta menjalankan program pelumasan yang baik dan benar tentu dapat membantu anda terhindar dari downtime , meningkatkan produktivitas, penghematan dalam konsumsi pelumas, maintenance dan operating costs.