Memilih Pelumas Food Grade
Seberapa penting keamanan dan efektivitas dalam food production?
Food grade lubricants kategori H1 atau pelumas food grade yang di perbolehkan kontak dengan bahan pangan secara insidentil memiliki peran penting pada HACCP. Proses produksi pangan modern saat ini menggunakan mesin mekanikal dan pastinya memerlukan pelumas. Sebagai operator mesin produksi tentunya menghindari terjadinya kebocoran pada pelumas yang tidak terdeteksi. Yang bisa berakibat fatal bagi produsen maupun konsumen.
Adanya risiko terjadi kebocoran yang tidak terdeteksi dan apabila ditambah dengan penggunaan pelumas non-food grade maka akan berujung recall produk pangan tersebut. Kebocoran dapat berasal dari banyak sumber. Misal, seal yang bocor, lubang kecil dari heater, udara dari kompresor, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu penggunaan food grade lubricant H1 pada pabrik pengolahan makanan atau minuman harus menitikberatkan HACCP dengan cara mengukur dan memantau top-up pelumas dimasing-masing mesin.
Hal apa saja yang harus di perhatikan oleh pabrik pengolah makanan/minuman dalam memilih food-grade lubricant?
Dalam menentukan pilihan yang tepat harus melibatkan beberapa departemen. Buyer harus memverifikasi apakah pelumas yang ditawarkan termasuk dalam kategori H1. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan di INS website ataupun NSF website. Selain itu pastikan produk tersebut memiliki sertifikasi ISO 21469. Standar ini tidak hanya menjamin bahwa produk pelumas food grade tersebut telah terdaftar sebagai kategori H1, namun juga memastikan formula yang digunakan sesuai dengan yang ditawarkan. Hal berikut yang yang harus diperhatikan adalah apakah produk memenuhi persyaratan yang diharuskan oleh agama, contohnya sertifikasi Halal dan Kosher. Lalu departemen teknik harus memastikan dari sisi teknis telah sesuai dengan kebutuhan dari mesin. Banyaknya pilihan pelumas berdasarkan base oil pelumas itu sendiri, yang tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan karakter yang unik. Hal ini dapat dikonfirmasi langsung ke supplier sehingga dapat dipastikan produk mana yang terbaik serta ekonomis.
Memilih pelumas dengan cara hanya membandingkan harga dan kekuatan marketing iklan saja bukanlah langkah yang tepat.
Apa konsekwensi menggunakan produk food-grade lubricants di bawah standar?
Secara regulasi food grade lubricants kategori H1 berbeda dengan pelumas industri lainnya. Pada dasarnya secara teknis pelumas food grade harus bisa berfungsi sama seperti pelumas industri biasa. Food grade lubricants biasanya memiliki opsi pilihan bahan dasar ataupun additive yang lebih sedikit dan terbatas. Banyak pelumas food grade dapat memenuhi kinerja yang mirip dengan pelumas industri biasa namun karena adanya pembatasan dan regulasi, maka biasanya akan berpengaruh pada usia pakai.
Pada pelumas food grade dianjurkan memilih produk yang menggunakan bahan dasar sintetik karena merupakan base oil yang terbaik. Penggunaan bahan dasar yang baik selain meningkatkan usia pakai, juga menjaga part mesin, meningkatkan efisiensi, meminimalkan downtime. Produk dibawah standar dengan harga murah tentunya memiliki keterbatasan dan dapat menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan penghematan yang diharapkan.